-->

Alur Cerita Komik Naruto Chapter 694

Alur Cerita Komik Naruto Chapter 694

"Hokage yang kubicarakan adalah jawabanku.." ucap Sasuke. Di sana, di masing-masing puncak patung leluhur mereka, Naruto dan Sasuke saling berhadapan.

Sasuke berdiri sambil melihat ke arah Naruto, dan menjelaskan semua yang ia pikirkan tentang Hokage versinya.

"Nyawa kakakkulah yang telah membawaku pada jawaban yang kudapatkan ini. Semua demi melindungi desa Konoha dan negara ini.." ucap Sasuke. "Dia lebih memilih untuk mengorbankan keluarganya sendiri, dan akhirnya dirinya sendiri.."

Sasuke terus menjelaskan gagasannya sementara Naruto hanya diam mendengarkan.

"Kurasa bisa dibilang itulah awal dari semuanya.."

"Dari dulu hingga sekarang.."

"Tepatnya, apa yang kita lindungi?"

"Leluhur kita pernah bilang, sebuah desa adalah tempat dimana keluarga dan semua orang berkumpul untuk menghindari pertikaian. Dia bilang ini semua kedamaian.."

"Itachi memilih untuk memikul beban itu sendiri, dan akhirnya aku mengerti.."

"Dia harus hidup dalam kegelapan bersama pengalaman pahitnya. Orang-orang memperlakukannya seperti seorang penjahat, penghianat.."

"Dia memikul semua itu seorang diri. Tapi meski begitu, dia masih memilih untuk melindungi desa dari dalam bayangan.."

"Orang seperti dialah.. yang seharusnya menjadi hokage."

"Bukan seseorang yang dipilih oleh penduduk, melainkan orang yang rela menanggung kebencian tanpa mengeluh."

"Setelah itu, aku mulai mengerti tindakan Itachi. Kenapa ia memilih untuk melindungi desa. Tapi, dia membuat satu kesalahan. Dan kesalahan itu adalah dengan meninggalkanku, meninggalkan adik kandungnya sendirian di dalam kegelapan."

"Aku yakin dia melakukan itu semua agar aku tak dipenuhi oleh rasa dendam. Tapi, aku tak seperti dia. Ayah, ibu, saudara.. aku tak punya siapapun yang bisa kusebut sebagai keluarga."

"Aku sendirian, dan aku pasti akan bisa menanggung semua kebencian ini sendirian."

"Akan kuatasi ini sendirian, semua masalah shinobi yang kita hadapi akan kucari solusinya."

"Pertimbangan dan eksekusi, akan kulakukan semuanya sendiri. Akan kupastikan kalau semua kebencian ini hanya ditunjukan padaku saja. Dan hal ini akan bisa menyatukan semua desa."

"Kebencian tak akan pernah bisa menghilang. Jadi kalau memang itu benar.."

"Itu benar.."

"Hokage yang kumaksud adalah.."

"Seseorang yang bisa menyinari kegelapan yang menyelimuti kelima desa. Seseorang yang bisa menghadapi itu semua dengan selamat."

Itulah bagaimana hokage menurut Sasuke. Sama seperti yang sebelumnya ia jelaskan pada Rikudo Sennin.

Setelah mendengar itu semua, Naruto tetap tak setuju dengannya. "Apa kau pikir semua orang akan bilang 'baiklah', begitu!?"

"Seperti yang kukatakan, aku tak peduli dengan apa yang kalian pikirkan tentangku. Dan sekarang, aku sudah punya kekuatan untuk melakukan semuanya dengan caraku sendiri." ucap Sasuke.

Naruto lalu teringat dengan pertemuannya dengan Edo Tensei Itachi. Waktu itu, Naruto juga pernah mengatakan hal yang mirip. "Akan kuselesaikan perang ini sendiri. Aku akan memikul semuanya. Itulah peranku."

Lalu Itachi membalas, "Aku tak akan bisa sampai sejauh ini kalau bukan untuk temanku, hah? Kalau kau lupa dengan semua orang setelah kau menjadi kuat dan menjadi terobsesi akan dirimu sendiri, kau akan berakhir seperti Madara.."

"Tak peduli seberapa kuatnya dirimu, jangan coba untuk mengatasi semuanya sendiri. Karena kalau kau melakukannya, kau akan tamat. Ayahmu, Minato bisa jadi hokage karena dia tak pernah lupa dengan Kushina dan teman-temannya. Aku gagal karena aku mencoba untuk melakukan semuanya sendiri, dan karena itulah kali ini aku akan mengandalkan temanku."

Naruto ingat betul pesan-pesan Itachi waktu itu. Karenanya, setelah mendengar semua yang Sasuke katakan tadi, Naruto tak bisa menerimanya. "Kau sama sekali tak mengerti jalan hidup Itachi!!" bentak Naruto ke Sasuke.

"Ada kalanya kau tak bisa melakukan sesuatu seorang diri!! Bukankah itu juga yang terjadi saat melawan Kaguya!?"

Sekilas Sasuke pun teringat dengan kakaknya itu. Waktu itu, Itachi pernah berkata padanya, "Yah, apapun itu.. tak ada yang akan sempurna dengan sendirinya. Itulah sebabnya kami membuat agar kau ditarik masuk ke dalam hal yang sangat kau inginkan. Dan kurasa, kau sudah di jalan yang benar.."

"Jadi.. kita akan jadi seperti saudara sungguhan.."

"Sebuah revolusi.." ucap Sasuke lagi ke Naruto. "Dengan begini, desa tak akan lagi jatuh ke dalam kegelapan. Sebab akulah yang akan menjadi kegelapan itu. Akan kumulai dengan kegelapan yang tersisa dari masa lalu. Ini akan menjadi permulaan masa depan yang baru."

"Tapi, itu berarti para Bijuu...!! Apa kau akan melenyapkan kelima hokage sebelumnya!?"

"Ya.. aku akan memusnahkan masa lalu.." ucap Sasuke.

"Sombong sekali kau!! Aku berani bertaruh, kau juga pasti sudah lupa tentang Itachi!!" bentak Naruto. "Itu karena selama ini kau dan Itachi memiliki hubungan saudara hingga kau bisa jadi seperti sekarang ini!!"

"Sekarang, Itachi hanya bayangan dari masa laluku. Dan mulai sekarang, akan kumulai semuanya dari awal. Dan hal itu akan kumulai tepat setelah kau kukalahkan." ucap Sasuke. "Maka dari itu, kau akan menjadi persembahan terakhir, pada saudaraku yang sudah pergi.."

Naruto kembali teringat dengan kata-kata Itachi, "Aku ingat, dulu kau pernah bilang kalau kau adalah saudara Sasuke. Itulah sebabnya, hanya kau yang bisa menghentikannya, Naruto. Kutitipkan Sasuke padamu."

Karena ingat dengan itu, tekad Naruto pun bulat untuk menghentikan Sasuke. "Aku tak akan membiarkanmu melakukannya!!" teriaknya.

"Semua yang telah kuperoleh saat ini kudapat dari orang-orang di masa lalu!! Hal-hal seperti kegagalan dan memikirkan apa yang harus dilakukan selanjutnya!!"

Beralih ke sisi Kakashi, ia masih bersama dengan Rikudo Sennin. Kakashi khawatir dan bingung dengan apa yang harus ia lakukan. "Sennin-sama.."

"Sudah waktunya.." ucap Rikudo Sennin.

"Apa yang harus kulakukan?" tanya Kakashi.
"Cukup percaya saja.. sebab sekarang tak ada lagi yang bisa kita lakukan.." jawab Rikudo Sennin.

Dalam hati, Rikudo Sennin juga memikirkan mereka. "Bocah, apa yang akan kalian berdua lakukan? Apa apa yang akan terjadi setelahnya? Itu semua bergantung pada kalian berdua.."

Rikudo Sennin lalu teringat dengan percakapanya sebelumnya dengan Naruto. Saat itu, Naruto berkata padanya, "Yah, aku dan Sasuke memang bukan saudara sungguhan, tapi aku yakin kami pasti bisa berteman lagi.."

Di saat yang sama, waktu itu Rikudo Sennin juga berbicara dengan diri Sasuke. Sasuke menceritakan semuanya pada Rikudo Sennin..

"Tepat saat aku mulai berpikir kalau aku telah sendirian setelah kematian Itachi.."

"Tapi aku harus membunuh Naruto, apapun yang terjadi."

"Hokage menurutku harus mampu memutuskan semua hubungan yang dimilikinya agar bisa sempurna." ucap Saske.

Rikudo Sennin lalu bertanya, "Tapi kenapa harus Naruto?"

Sasuke pun menjawab, "Karena dia adalah.. teman terdekat yang pernah kumiliki."

Naruto dan Sasuke saling berhadapan layaknya apa yang terjadi di masa lalu. Dua rival yang sudah saling bertarung dari bangku akademi. Kini di sana, lembah akhir, dua patung leluhur mereka untuk kedua kalinya menjadi saksi akan pertarungan mereka berdua.

Sasuke dan Naruto melesat dan mulai saling beradu serangan.

Sumber: http://versiteks.com/post.php?id=1001694

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel