Trik dan Tips Membuat Mitra dengan Keluarga
Tuesday, September 30, 2014
Trik- trik Menjalin Kemitraan dengan Keluarga yang Memiliki Anak Berkebutuhan Khusus
Dalam memberikan pelayanan khusus terhadap anak berkebutuhan khusus bukanlah mudah, guru bukan hanya berinteraksi dengan anak dan membuat anak semakin membaik, akan tetapi hal yang paling utama dilakukan adalah menjalin kemitraan dengan keluarga si anak. Karena pada umumnya orang tua yang di anugerahi oleh Tuhan anak berkebutuhan khusus tidak mudah untuk menerima keadaan anak, berbagai macam tingkah laku dan keadaan psikis orang tua yang negative dalam menghadapi anak yang berkebutuhan khusus ini sehingga mereka terlalu lama larut dalam kesedihan/ keadaan hati yang kurang menerima anak berkebutuhan khusus dan akhirnya anak mereka tersebut tidak tertangani dengan baik. Anak berkebutuhan khusus yang tidak tertangani dengan baik ini memiliki banyak factor penyebab diantaranya kurang perhatian orang tua kepada keadaan anak, keadaan menyerah dari orang tua untuk memberikan pelayanan yang konsisten kepada anak, dan ketidak profesionalan guru dalam mengajar anak/ kurang informasi guru terhadap kebutuhan dan cara menangani anak, biasanya guru- guru yang seperti ini tidak berada pada bidang yang cocok dalam menangi anak.
Akan tetapi, membangun mitra dengan keluarga si anak tidaklah mudah, guru harus berani menyampaikan tentang keadaan anak, harus berani menyampaikan anak ini butuh diet jika memang perlu, harus berani menyampaikan program untuk anak, dan harus berani menemukan bakan si anak sehingga orang tua harus tetap melattih anak sesuai program yang telah disepakati dan sesuai kebutuhan anak.
Baiklah, saya akan coba menjabarkan sedikit pengalaman saya tentang trik- trik membuat kemitraan dengan keluarga yang mempunyai anak dengan dissabilitas antara lain:
- Pada saat mengidentifikasi anak, gunakan program yang dibawah umur mentalnya, sehingga orang tua melihat adanya progress atau adanya sisi positif yang dapat dikembangkan oleh anak jika dilatih secara continiu
- Temukan apa yang anak bisa, sehingga orang tua merasa bangga sehingga persepsi mereka tentang “anak saya tidak bisa apa- apa” bisa meudar.
- Pada saat mengasesmen gunakan kata- kata yang dapat mensuport orang tua seperti “ wow andi pintar melempar bolanya”, atau “bagus sekali, ayo susun lagi.
- Setelah assessment dilakukan temukan program yang sesuai pada kemampuan anak, dan diskusikan dengan orang tua
- Pada saat intervensi diberikan, selalu libatkan orang tua tentang cara memberikan layanan terhadap anak mereka, dengan kata lain rangkul orang tua anak tersebut sehingga mereka merasa penting untuk anak mereka, ketika orang tua mereka terlalu sibuk dan tidak mau ikut serta didalam pelayanan terhadap anak, hendaknya setiap aktifitas disekolah atau pada saat guru memberikan pelayanan kepada anak direkam, dan tunjukan progress si anak didalam video tersebut. Namun, tidak juga semudah itu, ada orang tua yang tidak setuju dengan cara pelayanan guru, ada orang tua yang berpikiran bahwa guru terlalu keras mengajar, tidak berprikemanusiaan, anaknya tidak mau diperlakukan begini dan begitu sehingga guru mengalami stress yang cukup tinggi dalam menghadapi orang tua yang overprotectife. Nah, utuk orang tua yang seperti itu coba jelaskan secara perlahan dengan orang tua, guru tidak perlu mengajak orang tuanya bergabung pada saat belajar namun cukup direkam saja oleh guru, contoh: pada saat anaknya tantrum dengan dahsyatnya, mau tidak mau gurus harus bisa mengimbangi kekuatan anak tersebut, guru harus tetap menjelaskan mana perilaku yang baik dan mana yang tidak baik, pada saat tantrum adakalanya guru memasang mimik wajah yang galak dengan tujuan untuk meyakinkan anak bahwa apa yang dia lakukan tidak baik, dan hal tersebut harus dilakukan secara konsisten, akan tetapi berbeda dengan perspektif orang tua, mereka berpikir bahwa anak mereka dimarahi dan sebagainya. Didalam rekaman itu harus dilihatkan bahwa anak akan bisa tenang dengan cara tertentu yang dilakukan oleh guru, kemudian dapat berperilaku sesuai yang diatur oleh kelas itu untuk anak. Ketika orang tua melihat guru dapat menghadapi anaknya yang tantrum dan anak tersebut dapat berperilaku sesuai kembali dijamin orang tua akan dapat memberikan pelayanan yang sama kepada anak, karena keinginan orang tua adalah anak mereka dapat berperilaku seperti anak yang lain biasannya, jika orang tua telah luluh hatinya dan berusaha memberikan layanan yang sama maka guru akan terbantu untuk menjalankan program.
- Selalu memberikan program dan masukan- masukan baru kepada orang tua untuk menghadapi anak mereka, dengan kata lain membuka forum konsultasi dengan orang tua bagaimana keadaan anak dirumah, kemajuan apa yang sudah anak lakukan dirumah kemudian dibahas solusinya ketika orang tua mempunyai masalah terhadapa anaknya.
Itulah trik- trik yang dapat saya bagi untuk tulisan kali ini, memang tidak mudah membangun kerja sama dengan orang tua anak, teruslah mencoba dan bersabar ya, dan ingat untuk mengawali pembicaraan dengan orang tua setiap konsultasi tunjukkan terlebih dahulu progress si anak, ini bertujuan untuk membuka perhatian orang tua dan orang tua juga senang mendengar anaknya itu ada kemajuan. Terimakasih.
Author: Yulvia Sani S.pd / Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung